Kamis, 28 Mei 2009

Mandi Sehat

Mandi dengan cara yang benar

Kebiasaan orang MANDI adalah dengan cara langsung mengguyur badan secara keseluruhan. Kebiasaan mandi seperti ini akan merugikan kesehatan badan, terutama berkaitan dengan masalah masuk angin dan influensa. Dengan cara mandi seperti ini akan menyebabkan hawa panas tubuh terperangkap di dalam badan yang akan menyebabkan keseimbangan hawa panas dlam tubuh (yin) dan hawa dingin (yan) menjadi terganggu. Berikut ini saya paparkan cara mandi yang benar yang dapat membantu meningkatkan kesehatan anda, terutama yang sering terserang masuk angin dan influensa.
Cara memulai mandi yang benar, dengan urutan sebagai berikut :
1. Menyiram mulai dari ujung jari kaki (kanan dan kiri) ke arah atas sampai lutut;
2. Meniyam mulai dari lutut (kanan dan kiri) ke arah atas sampai bagian perut;
3. Menyiram mulai dari bagian perut ke arah atas sampai pundak;
4. Menyiram mulai jari ujung jari tangan (kanan dan kiri) sampai ke pundak;
5. Menyiram mulai dari bagian leher ke arah atas sampai kepala.
6. Menyikat Gigi
Urutan kegiatan seperti tersebut di atas harus berurutan dari 1 sampai 6 dan masing-masing dilakukan sebanyak minimal 3 (tiga) kali kecuali menyikat gigi. Memulai mandi dari bagian bawah terlebih dahulu dimaksudkan agar hawa panas tubuh terangkat ke bagian atas tubuh dan akhirnya akan terbuang keluar melalui lubang-lubang (rongga) tubuh bagian atas seperti mulut, hidung dan telinga.
Pada saat menyiram bagian perut dan bagian dada (urutan 3&4) biasanya kita akan merasakan merinding, hal ini disebabkan oleh bergeraknya hawa panas tubuh dari bagian bawah badan ke bagian atas. Pada saat menyiram kepala, orang yang mandi akan merasa sedikit pusing. Rasa pusing ini disebabkan oleh keluarnya hawa panas tubuh melalui rongga bagian atas seperti mulut, hidung dan telinga. Setelah itu baru kita menyikat gigi.
Bila kegiatan mandi ini dilaksanakan terus menerus (konsisten), maka kira-kira dalam waktu 2 (dua) sampai 3 (tiga) bulan anda akan merasakan manfaatnya, badan akan terasa segar, ringan dalam bergerak dan akan terhindar dari sakit influensa dan masuk angin.

Cara mandi yang sehat

Menurut penelitian terbaru mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.

Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit.

Apa manfaat mandi dan berapa lama anda sebaiknya mandi? Berikut beberapa petunjuk mandi asyik dan menyehatkan:

Mengeluarkan racun

Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit.

Stress

Jika anda benar-benar mengalami stress, mandi air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang dianjurkan sekitar 12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan, sebaliknya dari air hangat karena mandi air dingin dapat mempersempit darah dan meningkatkan tingkat gula darah.

Eksema

Penyakit kulit tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal dengan menambahkan baking soda (sodium bicarbonate) ke dalam bak mandi dapat membuat perbedaan besar. Sodium bicarbonate bertindak sebagai antiseptik. Isi air dengan air hangat kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata. Dianjurkan berendam selama 10-20 menit.

Infeksi

Infeksi yeast seperti sariawan dapat dibantu dengan menambahkan tiga atau empat cuka dari sari buah apel ke dalam bak mandi. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam. Tambahkan pada air hangat dan berendam selama 15-20 menit.

Flu dan Sakit Kepala

Merendam kaki dalam air hangat dapat membantu menyembuhkan flu dan sakit kepala dan juga menyegarkan kembali kaki yang lelah. Masukan air hangat secukupnya dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin. Lakukan selama 10-20 menit.

Insomnia

Merendam kaki dalam air dingin sangat baik bagi anda yang memiliki masalah insomnia atau mereka yang memiliki masalah tidur. Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.

Sirkulasi

Cobalah merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin jika anda mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan dengan air dingin.


Rabu, 27 Mei 2009

Rumah Sehat

Tahukah Anda, anak kecil lebih peka 30 kali terhadap pencemaran bahan-bahan material berbahaya dalam rumah? Siapa sih yang tidak ingin rumah menjadi tempat yang mendukung kesehatan kita? Seluruh anggota keluarga tinggal dalam rumah, sehingga kesehatan rumah harus sangat dijaga. Dalam memilih bahan bangunan, ada baiknya kita memperhatikan kesehatan material bangunan, terlebih karena pilihan material menjadi sangat beragam akhir-akhir ini dan kita bisa memilih bahan yang tidak membahayakan kesehatan.

Secara tidak sadar, bahan bangunan, apalagi yang baru sering mengandung bahan berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit, terutama bahan bangunan hasil industri, seperti kayu olahan, particle board, cat tembok, pipa plastik, dan sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Tentunya korban paling dirugikan adalah penghuni rumah karena setiap hari harus berkontak dengan bahan-bahan berbahaya ini, terutama anak kecil. Berikut ini tabel bahan bangunan berbahaya;

Bahan bangunan/ material Bahaya/ penyakit yang ditimbulkan
Kayu
sumber bahaya: penggunaan politur, melamin (urea formal-dehyde)
Alergi kulit, mata, gangguan selaput lendir
Pipa PVC, lem PVC, cat PVC, Lantai Vilil, karpet plastik (yang dibuat dari PVC), lem kontak Kanker, pembakaran menguapkan asam klorida (mematikan tanaman), penyakit hati, ginjal
Cat sintetis (cat besi/kayu), thinner, cat epoksi yang mengandung etylalkohol, epoksi mesin Penyakit syaraf, darah, pernafasan, mata buta, gangguan keseimbangan, selaput lendir, eksim pada kulit
Asbes (plafon dan atap) Asbestose (penyakit paru), kanker
Gas radon (merupakan penguapan dari tanah) Mutagen dan karsinogenik (penyebab kanker)

Dengan banyaknya bahan material berbahaya yang mungkin ada disekitar kita tanpa disadari, bahaya yang muncul selalu mengintai. Inilah sebabnya penghuni rumah baru seringkali mendapatkan penyakit-penyakit kepala, mual, stress, dan lain-lain yang disebabkan oleh pencemaran dalam rumah.

Pemilihan bahan bangunan dan material untuk isi rumah

Pemilihan bahan bangunan dapat berpengaruh pada kesehatan Anda, karena dari bahan bangunan, dapat timbul pencemaran udara dan gangguan kesehatan akibat terlepasnya gas beracun, bahan-bahan karsinogenik (penyebab kangker), dan sebagainya. Contoh bahan material yang dapat mengganggu kesehatan:

Finishing cat, finishing kayu olahan, finishing besi, dapat mengandung formaldehyde, bahan beracun yang dapat mengeluarkan gas beracun yang dapat menimbulkan keracunan, alergi, memicu asma, penyakit tenggorokan dan pernafasan, serta menimbulkan kanker (karsinogenik). Karena bahan ini banyak digunakan didalam material untuk rumah tinggal seperti cat, lem kayu, dan sebagainya, sangat mungkin ini menjadi sumber utama polusi udara didalam rumah. Saran untuk hal ini, bila rumah baru saja dicat, atau ada furniture yang baru difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu hingga bau menyengat dari formaldehyde tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap tinggi selama 6 - 12 bulan. Sebaiknya ventilasi dalam ruangan dipikirkan dan digunakan dengan baik agar gas dapat lebih dinetralisir oleh udara segar.

Pada saat ini banyak dikembangkan bahan-bahan finishing berbahan dasar air, yang lebih ramah lingkungan karena kandungan bahan kimia organik yang mudah menguap lebih rendah. Berbagai bahan material rumah tinggal yang baik digunakan sebenarnya tersedia cukup banyak. Bahan material ini biasanya langsung berasal dari alam dan tidak melalui industri yang melibatkan bahan kimia berbahaya. Contoh material bangunan yang sehat antara lain:

Bahan bangunan yang sehat (tidak tercampur bahan kimia berbahaya)

Bahan material dari alam Batu alam, tanah liat, batako, kayu, bambu, rumbia, ijuk, alang-alang, logam
Bahan material buatan bata merah, genteng tanah, kaca, beton, batako, conblok, kertas

Perencanaan Bangunan Rumah Tinggal

Peracangan rumah tinggal membutuhkan konsep yang matang. Komunikasi antara arsitek dengan pemilik rumah juga harus intens. Artikel kiriman Stephanus Lauw dari Lauw Design Studio mencoba menjelaskan tiga hal pokok dalam merancang sebuah rumah.

Konsep desain rumah
Bangunan ini lebih menekankan aspek fungsionalitas ruangan, mengingat banyaknya permintaan ruang dari owner, maka lahan harus dapat digunakan se-optimal mungkin. Maka dibuatlah massa bangunan yang terdiri dari 3 lantai, dimana masing-masing lantai tetap diupayakan adanya ventilasi udara serta pencahayaan alami.
Konsep fasade bangunan ini sendiri lebih mengarah kepada gaya minimalist-modern, yang merupakan ciri gaya hidup masyarakat urban yang mementingkan aspek kemudahan dan kenyamanan.

Untuk lebih memberikan kesan yang natural, maka digunakan beberapa material alamiah seperti :

  1. Batu susun sirih pada beberapa bagian yang ingin ditonjolkan seperti pada box yang membungkus kusen, anak tangga yang menuju ke lantai 2, serta pagar depan bangunan yang diharapkan dapat menghasilkan suatu design yang ber-integrasi dengan baik dengan kondisi lingkungan sekitar.
  2. Kombinasi batu koral sikat dan keramik pada lantai carport. Hal ini bertujuan untuk memberikan tekstur yang keras namun tidak licin, mengingat carport sendiri tidak menggunakan atap.
  3. Untuk Interior pada beberapa ruangan (kt. Utama dan k t. anak) menggunakan parket jati, yang bertujuan untuk menciptakan ruang yang lebih hangat

Inovasi

  1. Balkon pada lantai 2 dibuat agak melengkung, hal ini diharapkan dapat menjadi point of interest dari fasade rumah tersebut.
  2. Untuk meng-optimal kan cahaya dan udara yang masuk, maka pada fasade dibuat sebanyak mungkin bukaan.
  3. Tangga utama yang menuju ke lantai 2, ditempatkan pada luar bangunan sebagai upaya untuk memudahkan akses ke dalam rumah, material yang diaplikasikan disini juga berupa batu alam, agar selaras dengan tampilan fasade.

Keunggulan

  1. Banyak nya jendela pada fasade yang terbuat dari kayu di-proteksi dengan sirip beton untuk melindungi kayu dari suhu yang ekstrim. Dengan adanya canopy beton itu sendiri memberikan value pada fasade bangunan, sehingga terlihat lebih berkarakter.
  2. Design atap dibuat model perisai dengan dikelilingi oleh dak beton, hal ini bertujuan untuk memudahkan perawatan apabila terjadi kebocoran. Meterial kuda-kuda memakai bahan zink-alum yang memiliki kelebihan muai susut yang baik, tahan rayap, serta tidak karat.
  3. Dengan banyak nya bukaan pada fasade bangunan, mengakibatkan rumah menjadi terang pada siang hari, sehingga pemakain energi listrik menjadi lebih hemat. Sirkulasi udara dapat mengalir dengan baik, pemakaian pendingin udara pun dapat ditekan.

Tips membeli rumah second / Rumah Bekas

1.Usahakan untuk membeli rumah dari pemiliknya sendiri. Cara membeli rumah second
2.Pilih broker/perantara yang tepat. Jika terpaksa anda harus membeli rumah melalui jasa broker/perantara, maka pilih broker yang sudah anda kenal/bisa anda percaya. Alternatif lain adalah dengan meminta referensi broker property dari saudara/relasi-relasi anda. Jika tidak, sebaiknya gunakan jasa broker porperty terkenal yang sudah memiliki kredibilitas baik, yang akan sangat membantu saat pengurusan dokumen jual beli, bahkan saat pengajuan KPR seandainya anda berencana membeli rumah tersebut dengan cara mencicil ke bank.
yang terbaik adalah langsung dari pemiliknya sendiri/tanpa perantara, karena disana anda bisa memperoleh informasi secara detail tentang rumah yang hendak dibeli. Selain itu dengan membeli langsung, harganya akan lebih murah karena penjual tidak perlu memberi komisi kepada broker/perantara.
3.Tanyakan usia bangunan rumah. Secara sederhana anda bisa mengklasifikasi usia bangunan rumah yaitu : baru (kurang dari 10 tahun), sedang (10 s/d 20 tahun) dan tua (lebih dari 20 tahun). Jika pernah dilakukan renovasi, tanyakan kapan terakhir kali dilakukan renovasi. Tentunya ini bukan patokan baku, karena tentu akan sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bangunan, tipe struktur dan kualitas pengerjaan yang dipergunakan pada rumah tersebut. Yang jelas, semakin tua usia bangunan maka performa-nya semakin menurun, dan berarti anda harus bersiap menganggarkan dana untuk merenovasi rumah tersebut.
4.Periksa kondisi fisik rumah. Periksa secara detail kondisi fisik rumah pada setiap bagian-bagiannya, bila perlu buat check list agar lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan. Akan lebih baik jika anda mengajak kontraktor untuk menilai kondisi rumah saat ini. Beberapa hal yang harus anda perhatikan antara lain :
- Kondisi struktur rumah, periksalah barangkali ada retak-retak di pondasi, dinding, kolom dan balok
- Periksalah dinding, barangkali ada flek-fek bekas rembesan air tanah
- Periksa kualitas lantai, apa masih baik atau sudah mengalami penurunan/retak-retak lantai
- Periksalah barangkali ada bekas-bekas serangan rayap pada kusen, jendela, pintu, plafon dan atap rumah.
- Pastikan bahwa struktur atap masih dalam kondisi baik, lihatlah barangkali ada balok/gording yang keropos, atau kebocoran serius pada talang
- Jangan lupa cek pula kondisi jaringan listrik PLN di rumah, masih baik atau sudah awut-awutan
- Apakah kualitas airnya masih layak, dan cek pula jaringan air apa masih dalam kondisi baik
- Rasakan kondisi ruangan-ruangan, apakah segar, lembab atau malah terasa gerah ?
5.Cek lingkungan sekitar rumah. Dapatkan informasi tentang kondisi lingkungan sekitar rumah, terutama jika rumah itu hendak anda tempati bersama keluarga. Jangan sampai anda kecewa karena ternyata lokasi rumah tersebut sulit diakses, rawan keamanan, jauh dari sarana pendidikan atau bahkan ternyata sering kebanjiran !!
6.Cek dokumen kelengkapan rumah. Periksalah keaslian sertifikat rumah (SHM), sertifikat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), bukti Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan kemudian lakukan cross check pada semua dokumen tersebut. Apabila ternyata nama yang tertera disitu tidak sama dengan nama penjual rumah, tanyakan status hubungannya. Bila katanya belum dilakukan proses Balik Nama, mintalah Akta Jual Beli yang sah atas rumah tersebut. Untuk rumah yang berstatus harta warisan, tanyakan berapa banyak ahli waris sahnya. Poin ini penting sekali buat anda, demi menghindari masalah hukum yang tidak diinginkan di kemudian hari.
7.Cek harga. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang harga pasaran tanah dan rumah di sekitar lokasi rumah tersebut, sehingga anda bisa melakukan penawaran dalam kisaran harga yang sewajarnya. Terlebih-lebih jika anda berencana membeli rumah tersebut untuk kemudian menjualnya lagi.

Rancangan Rumah Nyaman


Kasus kebakaran rumah (terutama berdesain ruko) yang marak terjadi akhir-akhir ini adalah contohnya. Beberapa korban tewas, salah satunya diakibatkan desain rancangan bangunan rumah yang terlalu ketat. Tidak ada sedikitpun celah untuk bisa melarikan diri. Jeruji besi yang sedianya dipasang untuk keamanan rancang bangun rumah, berubah menjadi sebuah ruangan bak neraka. Karena tak bisa keluar, korban pun akhirnya pingsan dan terbakar.

Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, bukan satu ring saja jeruji besi itu terpasang. Bisa sampai beberapa lapis. Dari mulai teras rancang rumah, pintu, jendela hingga balkon. Demikian juga di ruang bangun rumah terbuka lainnya. Karena, disadari atau tidak, kondisi ini dapat meminimalkan gerak penghuninya bila bencana seperti kebakaran terjadi.
Bagaimana mau menyelamatkan diri jika terjebak dalam ruangan?. Jangankan untuk loncat, mencari bantuan dengan berteriak pun bukanlah hal yang mudah. Jeruji besi yang terpasang tidak memberi sedikitpun ruang untuk bisa mempertahankan diri dari kobaran api.

Menurut Aditya ST dan Anditya ST, dua kakak beradik yang berprofesi sebagai arsitektur ini, keamanan memang menjadi sebuah harga mati bagi masyarakat. Mengingat tingkat kriminalitas di kota-kota besar, seperti Medan yang makin merajalela. Sayangnya, konsep keamanan tersebut ternyata tidak mempertimbangkan dampak negatif seandainya bahaya datang dari dalam rancangan rumah.
“Terlampau banyak ‘benteng pertahanan’ di rancangan konstruksi rumah membuat penghuni akan sedikit kelimpungan bila hendak keluar dari rumah. Pengamanan yang berlapis. Contohnya jendela yang sudah dijeruji lalu dikerangkeng lagi, justru menyukarkan penghuni seandainya bencana berasal dari dalam bangunan rumah,” papar Aditya ST, saat ditemui Global kemarin.

Menurut kedua arsitek ini, biasanya yang banyak menggunakan konsep keamanan seperti ini adalah masyarakat yang tinggal di Rumah Toko(Ruko). Desain konstruksi bangunan ruko yang langsung mentok ke dinding tanpa ada selasar di belakang rancangan bangunan rumah dinilai tidak baik bila dipandang dari segi keamanan. Pasalnya, akses keluar konstruksi rumah hanya satu saja yakni dari depan rancang bangun rumah.

Aditya mengatakan pengadaan rancang rumah selasar di belakang rumah toko amat penting. Sebagai ‘pintu’ lain sebuah rumah. Idealnya lebar selasar 1,5 hingga 2 meter. Tapi karena rasa sayang mengurangi lahan untuk dijadikan lorong kecil, kebutuhan akan selasar dikesampingkan.

Seyogianya jika bencana terjadi misalnya kebakaran, selasar dapat digunakan sebagai jalan untuk melarikan diri, keluar dari rumah. “Tapi yang kita lihat, pengembang cenderung mau hemat. Kalau lahan digunakan sebagai selasar kan mengurangi luas rumah, harganya lebih murah ketimbang rumah yang tidak ada selasarnya.